STTG (Sekolah Tinggi Teknologi Garut) merupakan penyelenggara program sarjana Informatika satu-satunya di Garut. Prodi (program studi) Informatika STTG pernah memiliki nilai akreditasi terbaik se Priangan Timur. Kini prodi dengan peminat terbanyak ini mulai merubah visinya agar mahasiswa dan lulusannya berdaya saing global.
Pada tahun 2017, STTG menjadi anggota ORACLE Academy wilayah Asia-Pasifik untuk mewujudkan daya saing global. STTG bekerjasama dengan National Information Society Agency menghadirkan mahasiswa Korea Selatan dalam program Korea Information Technology Volunteers untuk membuka ruang interaksi yang dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam berbahasa asing.
Mulai tahun 2017 STTG mengharuskan lulusan prodi Informatika untuk memiliki sertifikasi kompetensi. Sekitar 60% lulusan 2017 berhasil menyandang gelar S.Kom, MTA setelah lulus sertifikasi kompetensi dari Microsoft. Hal tersebut membuat semua penyandang gelar sejajar dengan penyandang gelar yang sama di luar negeri.
Prodi Informatika STTG berhasil mendorong dosen dan mahasiswanya untuk melaksanakan pengentasan buta digital di Garut melalui kegiatan seminar, pelatihan, dan berbagai lomba yang dimulai pada tahun 2011. Salah satu mahasiswanya dipercaya oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mejadi Relawan TIK Indonesia pertama yang ditugaskan ke luar negeri untuk membantu International Telecommunication Union – PBB di Thailand pada tahun 2013.
Sejumlah prestasi nasional berhasil ditorehkan mahasiswa, seperti menerima penghargaan Indonesia Website Award, dan Anugerah Ki Hajar Dewantara untuk Video Edukasi. Salah seorang mahasiswa penerima Anugerah Inovasi dan Prakarsa Jawa Barat kini merintis perusahaan Mobidu – konsultan teknologi informasi bersama sejumlah mahasiswa aktif dan lulusan. Perusahaan tersebut menjadi salah satu tempat kerja praktek mahasiswa Informatika STTG karena sejalan dengan orientasi smart-TIGER prodi Informatika STTG yang berkontribusi kepada Tourism, creative Industries, Government, Education, dan Religious.
Mahasiswa prodi Informatika STTG dididik oleh sejumlah tenaga pendidik yang bidang ilmunya meliputi semua bidang komputasi, yakni sistem komputer, ilmu komputer, rekayasa perangkat lunak, sistem informasi, dan teknologi informasi. Beberapa di antara pendidik tersebut adalah lulusan prodi Informatika STTG yang berhasil meraih gelar paska sarjana dari Institut Teknologi Bandung dan STMIK LIKMI Bandung. Mereka memilih untuk kembali ke almamater sebagai dosen tetap, dan ada pula yang ditugaskan oleh Negara sebagai Aparatur Sipil Negara yang diperbantukan kepada almamater dalam tugas pokok sebagai dosen.
Kepemimpinan publik para dosen terwujud di berbagai organisasi, seperti Satuan Karya Pramuka Telematika, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Relawan TIK Indonesia, Relawan Jurnal Indonesia, dan Forum Dosen Indonesia. Sementara pergaulan akademik globalnya diwujudkan dalam temu ilmiah internasional terafiliasi dengan IEEE dan organisasi tingkat internasional seperti International Association for Pattern Recognition Indonesia dan International Association of Engineers.
Dalam kondisi banyaknya program studi yang ditutup di kota besar karena tidak mampu memenuhi syarat, prodi Informatika STTG hingga kini masih dapat mempertahankan nilai akreditasi yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dengan biaya kuliah terjangkau dan biaya hidup yang tidak mahal dibandingkan dengan biaya hidup di kota besar, prodi Informatika STTG menjadi pilihan terbaik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana. Prodi Informatika STTG senantiasa berusaha untuk mewujudkan habitat terbaik bagi generasi milenial yang berbudaya digital nusantara dan berorientasi ekonomi digital, sesuai dengan semboyannya the Power of Digital Culture.
Sumber : Informatika STT-Garut